MENGASIHI DAN KEPALSUAN DIRI SENDIRI

Kasihi sesama seperti anda mengasihi diri sendiri

Mengasihi sesame seperti Anda mangasihi diri Anda secara otomatis mengasumsikan bahwa kita harus mengasihi diri kita sendiri. Perhatikan bahwa ini tidak berarti Anda meruntuhkan diri sendiri dan membangun orang lain. Kita tidak dianjurkan untuk merusak moralitas kita sendiri, menderita, dan sengasara. Interprestasi saya tentang “kasihilah sesama seperti Anda mengasihi diri sendiri” adalah bahwa kita harus menjaga keseimbangan antara kebutuhan kita dan kebutuhan orang lain dengan menghormati kedua belah pihak.

Kerendahan hati palsu

Mungkin Anda kenal orang memaksa orang lain member pujian dengan menggunakan reverse psychology. Percakapannya seperti ini:
Ia berkata, “Saya bermain piano buruk sekali!”
Maka Anda berkata, “Menurut saya, permainan piano Anda bagus sekali.”
Ia berkata, “Tidak juga. Saya melakukan banyak kesalahan!”
Maka Anda berkata, “Tapi menurut saya sangat hebat.”
Ia berkata, “Anda hanya mencoba menghibur saya.”
Maka Anda berkata, “Sungguh. Anda benar-benar luar biasa!”
Ia berkata, “Terima kasih… tetapi saya pemain yang buruk.”

Bukankah ini menjengkelkan? Kita wajib mengakhiri percakapan konyol ini secepat mungkin, dan mulai membicarakan hal yang masuk akal!

Orang berprestasi tidak menggunakan tipuan kerendahan hati palsu. Mereka tidak memancing pujian tetapi kalau dipuji, mereka menerimanya dengan tulus.
Load disqus comments

0 komentar