Pengertian
Konsep Diri
Konsep
diri menurut seorang bernama William D. Brooks adalah
pandangan & perasaan kita tentang diri kita. Persepsi diri ini bisa
bersifat psikologis, social dan fisik.
1. Apabila seseorang mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada dririnya sendiri:
·
Bagaimana watak saya sebenarnya?
·
Apa yang membuat saya bahagia dan
sedith?
·
Apa yang sangat mencemaskan saya?
Menurut orang ini sedang mempertanyakan
keadaan PSIKOLOGIS tentang dirinya
sendiri.
2. Pertanyaan-pertanyaan yang
menunjukkan seseorang sedang mempertanyakan persepsi SOSIAL tentang dirinya,
misalnya:
·
Bagaimana orang lain memandang saya?
·
Apakah mereka menghargai atau
merendahkan saya?
·
Apakah mereka menyukai / membenci saya?
3. Sedangkan pertanyaan yang
menunjukkan seseorang sedang mempertanyakan keadaan FISIKnya, misalnya:
·
Apakah saya orang yang cantik atau
jelek?
·
Apakah tubuh saya kuat atau lemah?
Konsep diri ini meliputi apa yang kita
pikirkan dan apa yang kita rasakan tentang diri kita.
Sehingga ada dua komponen konsep diri:
Komponen Kognitif (pikiran) dan
Komponen Afektif (perasaan).
Komponen
Kognitif ini disebut Citra Diri (self
image), sedangkan Komponen Afektif disebut dengan Harga Diri (self esteem). Kedua hal ini akan sangat berpengaruh
pada komunikasi interpersonal.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi konsep diri
A.
Orang lain
Seorang
filsuf bernama Gabriel Marcel
menyatakan bahwa:
Kita dapat mengenal diri kita
dengan mengenal orang lain dahulu. Bagaimana orang lain menilai diri kita, akan
membentuk konsep diri kita.
Harry Stack (1963) menjelaskan
bahwa:
Jika
diri kita diterima orang lain, dihormati dan disenangi karena keadaan diri
kita, kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri kita.
Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan kita, menyalahkan kita dan
menolak kita, kita akan cenderung tidak menyenangi diri kita.
Tidak
semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap kita. Ada yang paling
berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan kita. Mereka ini
disebut dengan Significant Others atau
orang lain yang sangat penting. Bisa juga disebut denan Affective Others orang lain yang mempunyai ikatan emosional dengan
kita. Dari merekalah, secara perlahan kita membentuk konsep diri kita.
Senyuman,
pujian, penghargaa,
Pelukan
akan menyebabkan kita
Menilai
diri kita secara positif. Ejekan,
Cemoohan
Dan
hadirkan
Membuat
kita
Memandang
diri
Kita
secara
Negative
Memandang
diri kita seperti orang-orang lain memandang berarti kita mencoba menempatkan
diri kita sebagai orang lain.
B.
Reference Group
Dalam pergaulan
bermasyarakat, kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok: RT, Karang Taruna
dan sebagainya. Setiap kelompok mempunyai norma-norma tertenut. Ada kolompok
yang acara emosional mengikat kita dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep
diri kita. Kelompok-kelompok ini yang disebut dengan Reference Group. Dengan melihat kelompok ini, kita mengarahkan
perilaku kita dan menyesuaikan diri sesuai dengan norma-norma kolompok.
0 komentar