Sejarah
Pemasaran
Dalam sejarahnya, proses pertukaran
barang melalui beberapa tahap, yakni:
Tahap
1 : swadaya ekonomi (tanpa pemasaran)
Ciri-cirinya:
a. Swadaya, yakni orang membuat sendiri
segala sesuatu yang dibutuhkannya. Seperti menyediakan makanan sendiri, membuat
pakaian sendiri, dan membangun rumahnya sendiri.
b.
Tidak terjadi pertukaran
c. Terjdi kegiatan spesialisasi, seperti :
orang laki-laki mencari makan dengan berburu, mengail ikan, dll. Sedangkan
istri dan anak wanita mempersiapkan pekerjaan rumah.
Tahap
2 : kepemilikan bersama yang primitive (tanpa pemasaran)
Ciri-cirinya:
a.
Beberapa unit keluarga secara bersama-sama
berusaha memenuhi kebutuhannya.
b.
Semua milik bersama, tidak milik
perorangan.
c.
Belum terjadi pertukaran.
Tahap
3: barter sederhana
Ciri-cirinya:
a.
Mulai terjadi kelebihan / kekurangan
terhadap sesuatu yang mereka butuhkan atau mereka buat.
b.
Terjadi pertukaran yang sederhana.
c.
Sesuatu yang dihasilkan masih berupa “hand made” dengan jumlah yang terbatas.
Tahap
4 : pasar local
Perluasan lokasi (tempat) dan waktu
tertentu untuk melakukan pertukaran, akhirnya membentuk pasar yang sifatnya
lokal.
Tahap
5 : ekonimi uang
Barang yang dipertukarkan mempunyai
nilai yang berbeda-beda dan sulit dibagi. Mencul konsep alat tukar. Mulanya
berupa the, kerang dll. Setelah ditentukan logam, baru dibuat sebagai alat
tukar.
Tahap
6 : kapitalisme muda
Ciri-cirinya:
a.
Munculnya golongan kapitalis muda, dan
surplus kekayaan mulai ditukar dengan tenaga kerja.
b.
Para kapitalis muda ini dapat
mengorganisasikan tenaga karja.
c.
Sudah mulai Nampak adanya usaha untuk
mencari pasar.
d.
Barang dijual tidak memakai merk dan
kemasan.
e.
Tidak melakukan periklanan.
f.
Jumlah produksi masih lebih kecil dari
yang dibutuhkan masyarakat.
Tahap
7 : produksi massa (rovolusi industry)
Ciri-cirinya:
a.
Perubahan dari “hand made” ke manifakturing.
b.
Produksi secara besar-besaran (mass production).
c.
Saluran perdagangan lebih panjang dan
kompleks.
d.
Barang dijual sudah mulai memakai merk
dan kemasan.
e.
Sudah mulai melakukan periklanan.
f.
Membutuhkan metode pemasaran tertentu.
Tahap
8 : masyarakat makmur
Ciri-cirinya:
a. Daya beli masyarakat melebihi jumlah
untuk memenuhi keutuhan pokok.
b. Mulai dilakukan riset pemasaran untuk
mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen agar produsen dapat memuaskan
pemenuhannya.
Pemasaran merupakan suatu proses yang
berubah-rubah sesuai dengan kondisi masyarakatnya. Keadaan politik, social, teknologi,
dan karakteristik fisik dari sebuah masyarakat akan menentukan bentuk pemasran
yang dilakukannya. Contohnya : di USA sector jasa sangat dominan, sedang di
Indonesia masih didominasi sector produksi.
0 komentar