Cara berpakaian



Ada sebagian orang yang berpikir bahwa cara berpakaian saat ke kantor tak akan berpengaruh terhadap penilaian prestasinya. Pemikiran semacam ini tidak sepenuhnya benar. Bagaimana pun juga, 30 detik pertama Anda bertemu dengan orang yang belum Anda kenal berperan penting dalam menciptakan kesan. Termasuk cara Anda berpakaian dan bersikap. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam menentukan pakaian yang sebaiknya Anda kenakan.

Pakaian saat wawancara kerja
            Kesempatan pertama Anda untuk memberikan kesan sebaik-baiknya kepada perusahaan tempat Anda melamar kerja adalah pada tahap wawancara kerja. Sayangnya, tak semua pelamar kerja memiliki keuntungan untuk mendapatkan “centekan” mengenai kultur erusahaa yang ia tuju. Karena ketidaktahuan tersebut, biasanya calon pelamar kerja sering “saltum”.
            Yang bisa Anda lakukan adalah mengingat bahwa berpakaian “lebih” (overdress) lebih baik daripada berpakaian tak sesuai (underdress). Meski Anda bisa seenaknya berpakaian santai. Karena, pihak pewawancara pun akan menilai kesungguhan kerja Anda dari cara Anda berdandan.

Pakaian di kantor
            Tanya Roth, piƱata busana untuk agensi Urban Darling, mengatakan, banyak industry yang memberikan keleluasaan pegawainya untuk mengenakan pakaian santai. Namun, perlu diingat, tak jarang peraturan ini diartikan salah oleh para pegawai, dengan memilih pakaian yang kelewatan santai.
            Roth menyarankan, “Saya rasa akan lebih baik jika Anda tampil sebaik mungkin. Seperti Anda akan memberikan bukti bahwa Anda adlah hasil karya pekerjaan Anda. “Meski para wanita di kantor Anda mengenakan jins ke kantor, disarankan untuk memadankan tampilan Anda dengan blazer, kaus berkerah, kemeja, dan sepatu hak tinggi. Tambahkan warna pada sepatu, tas, atau kalung di atas setelan atau celana bahan untuk memberikan sentuhan lebih.
            Pelajari dan ingat-ingat apa yang dikenakan oleh para pegawai di kantor yang Anda tuju tersebut ada saat wawancara kerja. Seandainya Anda diterima, Anda sudh ada perkiraan pakaian apa yang sepantasnya Anda kenakan. Labih baik juga jika Anda menanyakan kepada bagian personalia mengenai aturan pakaian di kantor tersebut ada saat akan tanda tangan kontrak.

Gunakan akal sehat
            Tentunya, Anda bisa mencoba memahami cara berpakaian di akntor yang Anda tuju. Mungkin Anda pernah melihat teman Anda mengenakan celana jins robek, kaus bergambar tengkorak, atau rambut warna ungu, saat berangkat ke kantor. Namun kecuali Anda bekerja di agency periklanan atau di media, dandanan seperti ini tak mungkin Anda tiru. Demikian pula pakaian dengan belah dada terlalu renda, atau rok yang terlalu mini.

Baca “dresscode”-nya
            Jika perusahaan yang Anda tuju memiliki kode berpakaian tertulis di buku pegawainya, bacalah. Ingatlah. Lalu perhatikan sekeliling Anda. Jika kebanyakan pegawainya tak mengikuti peraturan tersebut, setidaknya Anda mengikuti cara berpakaian yang cukup baik. Lebih baik lagi bila Anda tak melenceng terlalu jauh dari peraturan. Siapa yang mau kena tegur hanya karena salah memilih pakaian, kan?

Berpakaianlah untuk posisi yang Anda kejar
            Ketika Anda sudah menekuni karier, tak heran jika Anda cenderung cuek dengan pakaian yang akan Anda kenakan. Biasanya pegawai yang sudah lama hanya akan menggunakan pakaian dengan prinsip “yang penting bersih”. Atasan Anda akan menilai etika kerja Anda setahun sekali. Namun pakaian Anda dan cara Anda membawa diri adalah factor yang akan dinilai setiap harinya.
Load disqus comments

0 komentar