Citra diri




            Pernahkah Anda menyadari bahwa pada saat Anda merasa senang, orang lain bersikap sangat baik pada Anda? Perubahan mereka menggelikan, bukan?
            Dunia merefleksikan diri kita. Pada saat kita membenci diri sendiri, kita pun membenci orang lain. Pada saat kita merasa bahagia dengan keadaan kita seperti apa adanya, dunia tampak begitu indah.
            Citra diri kita adalah cetak biru yang dengan tepat menentukan perilaku kita, orang-orang yang bergaul dengan kita, apa yang akan kita usahakan dan yang akan kita hindari. Setiap pikiran dan tindakan kita berumber dari cara kita memandang diri sendiri.
            Citra diri kita diwarnai oleh pengalaman kita, keberhasilan dan kegagalan kita dan pendapat kita tentang diri sendiri serta reaksi orang lain terhadap kita. Dengan menyakininya sebagai kenyataan, kita selanjutnya akan hidup dalam lingkup gambaran ini.
            Dengan demikian, citra diri kita menentukan :
·         Seberapa besar kita menyukai dunia dan menyukai hidup di dalamnya
·         Seberapa banyak pencapaian kita dalam hidup ini.
            Kita adalah apa yang kita pikirkan. Karena itu, Dr. Maxwell Maltz, pengarang buku terlaris Psybo-Cybernetics, menulis, “Tujuan psikoterapi adalah mengubah gambaran seseorang tentang dirinya sendiri.”
            Jika menurut Anda, Anda tidak bisa matematika, maka Anda akan selalu mengalami kesulitan dalam hitung-menghitung. Mungkin karena dipicu oleh pengalaman buruk sebelumnya, Anda mengembangkan sikap yang mengatakan, “Aku tidak bisa matematika.” Karena itu, Anda tidak mencoba. Biasanya, Anda tertinggal semakin jauh jika suatu saat Anda berhasil, Anda berkata “itu hanya kebetulan.” Padaa saat Anda gagal, Anda berkata, “Nah! Itu buktinya akan tidak bisa!” Kemungkinan selanjutnya adalah Anda akan mengatakan kepada orang lain bahwa Anda tidak bisa berhitung. Semikn sering Anda mengatakan kepada saudara, suami, tetangga, dan manajer bank Anda bahwa Anda tidak bisa berhitung, semakin kuat kepercayaan Anda tentang kelemahan ini, dan semakin dalam citra itu tertanam dalam diri Anda.
            Langkap pertama menuju perbaikan besar adalah mengubah cara kita berpikir dan berbicara tentang diri kita. Orang yang lamban menangkap pelajaran menjadi cepat melakukannya begitu ia mengubah pemikiran tentang kemampuan dirinya. Jika citra diri Anda mengatakan kooridanasi tubuh Anda sangat bagus, Anda akan dengan mudah memulai olahraga baru. Jika citra diri Anda mengatakan Anda seorang yang canggung, maka Anda akan menghabisikan banyak waktu dengan mengkhawatirkan diri Anda menjatuhkakn bola dalam genggaman Anda dan Anda sungguh-sungguh menjatuhkannya.
            Selama Anda memandang diri Anda seorang yang tidak pernah punya uang, Anda akan selalu tidak beruang. Jika Anda memandang diri Anda ahli mengatur keuangan, Anda akan makmur.
            Gambaran diri kita seperti pangatur suhu sehingga kita selalu berperilaku sesuai dengan jangkauan yang telah ditentukan. Mungkin Fred mengharapkan kira-kira lima puluh persen kebahagiaan dalam peristiwa-peristiwa hidupnya. Karena itu, setiap kali segala sesuatunya berjalan lancar, ia akan berpikir, “Tunggu! Aku tidak mengharapkan sebaik ini! Sebentar lagi pasti ada yang tidak beres.” Ketika hal itu terjadi Fred menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Aku tahu semua itu tidak akan beretahan lama.”
            Fred mungkin tidak menyadari bahwa ada orang di dunia ini yang tidak merasa bahagia selama hidupnya, dan ada yang merasa selalu bahagia. Kitalah yang menciptakan kualitas hidup kita sendiri, berdasarkan citra kebahagiaan kita.
            Artinya, KITA MENENTUKAN citra diri kita sendiri. Kita menentukan nilai diri kita dan menentukan seberapa besar kebahagiaan yang kita inginkan.

Load disqus comments

0 komentar