Hidup
akan
berubah
jika
kita
berubah
Mari
kita lihat sejenak pikarn Anda. Pada saat menyebrang jalan, apakah Anda harus
berkonsentrasi pada setiap langkah Anda? Pada saat mengunyah permen karet,
apakah Anda harus memikirkannya? Pada saat makan pizza, apakah Anda harus
memikirkan bagaimana mencernanya? “…Ah, jika perutku bias melumat ikan teri
ini, aku bias santai dan tidur.” Pada saat tidur, apakah Anda harus
berkonsentrasi agar tetap bernapas?
Anda
tidak melakukan semua itu dengan pikiran sadar Anda, bukan? Anda melakukannya
dengan bawah sadar Anda. Kita bias menganalogikan pikiran kita dengan sebuah
gunung es. Ada bagian yang bias kita lihat, pikiran sadar, dan sebagian besar
sisanya tidak tampak, bawah sadar. Alam bawah sadarlah yang menentukan sebagian
besar hasil yang kita peroleh dalam hidup kita.
Jika
kita mengalami bagian sejarah hidup kita terulang dengan sendirinya, alam bawah
sadar inilah yang berperan. Banyak di antara kita mengalami pola yang berulang
– pengalaman atau perilaku lama yang sama yang terjadi berulang-ulang.
Apakah
Anda kenal seseorang yang mempunyai kebiasaan terlambat? Saya pernah bermain
tenis dengan seorang teman yang selalu datang terlambat. Kami biasanya bermain
di Hilton sebelum berangkat kerja. Biasanya saya mengingatkan, “David, besok
kita main tenis jam tujuh.” Ia menanggapi, “Saya akan datang.” “Kau yakin ingat
waktunya?” “Jam tujuh. Saya pasti datang!”
Keesokan
harinya, jam 7.15, David benar-benar datang. Ia telah siap dengan berbagai
alasan. “Anakku meminjam raketku dan menaruhnya di bawah tempat tidurnya.”
Minggu berikutnya, hal yang sama terjadi. Jam 7.16, David datang. Alasannya:
“Sepatu tenisku yang sebelah tidak ketemu!” Minggu berikutnya lagi, ia datang
tepat jam 7.15. “Ikan masku sakit sehingga anakku menangis terus-terusan!”
Begitu seterusnya, mulai dari alasan aki mobil mati, mobil tidak bias
distarter, kunci mobil hilang, sampai celana dalam yang masih terendam dalam
mesin cuci.
Akhirnya,
saya berkata, “David, ayo kita buat perjanjian. Mulai sekarang, untuk setiap
satu menit keterlambatanmu, kau harus membayar satu dolar.” Hari berikutnya, ia
beralasan pundaknya sakit dan sejak itu kami tidak pernah bermain tenis lagi!
Ia
mengira dunia di luar dirinyalah yang membuatnya demikian! Ia tidak dengan
sadar mencoba datang terlambat. Tetapi dalam bawah sadarnya ia menyimpan
program yang mengatakan “kau selalu terlambat” …dan program itulah yang
mengatur hidupnya.
Jika
David secara kebetulan bangun lebih awal dan ingat bahwa ia mempunyai target
untuk datang tepat waktu, program bawah sadarnya akan membantunya mencari pohon
yang isa ditabrak, atau jalan rak dikenal yang bias menyesatkannya. Setalh itu
ia akan menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Beginilah adanya – aku selalu
terlambat!”.***
0 komentar