THYPUS
ABDOMINALIS
Typhus
Abdominalis merupakan
penyakit infeksi yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman salmonella
typhosa denganmasa inkubasi hari di tandai dengan demam, mual, muntah,
sakitkepala, nyeri perut (Ngastiyah, 2005).
Typus
Abdominalis (demam Typhoid,
Enteric Fever) ialah penyakit infeksi akut yang diawali di selaput lebder
usus dan jika tidak diobati secara progresif menyerbu jaringan diseluruh tubuh
(Mansjoer, 2006).
Etiologi Thypus Abdominalis
Etiologi
demam typhoid menurut Ngastiyah (2000) dan Widodo (2006) adalah:
Etiologi Typhus
Abdominalis adalah Salmonella Typhi, mikroorganisme ini merupakan
bakteri gram negative yang motil. Bergerak dengan rambut getar, bersifat Aerob
dan tidak membentuk spora. Kuman ini hidup baik sekali pada tubuh manusia
maupun suhu yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70 oC maupun oleh anti septik.
Bakteri ini
mempunyai beberapa komponen antigen , yaitu Antigen O (Somotik), Antigen H
(Flagel), Anti Vi (Virulen). Ketiga antigen tersebut pada tubuh manusia akan
menimbulkan pembentukan 3 macam anti bodi yang lazim disebut Aglutinin.
Patofisiologi Thypus Abdominalis
Proses
infeksi dari penyakit typhoid menurut Rampengan (2001) disebabkan oleh kuman Salmonella
Typhi yang masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut dengan perantara
makanan dan minuman yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung
dan terjadi meningkatan produksi asam lambung yang menimbulkan perasaan yang
tidak enak di perut mual, muntah, anoreksia, dan mengakibatkan terjadi iritasi
mukosa lambung sebagian lagi masuk ke dalam usus halus sehingga terjadi infeksi
yang merangsang peristaltik usus sehingga menimbulkan diare atau
konstipasi. Kuman juga sering mencapai
jaringan limfoid plaque peyeri di ileum terminalis yang mengalami hipertropi.
Di tempat ini terjadi komplikasi perdarahan, kuman salmonella kemudian
menembus ke krinapropia, masuk ke aliran limfe dan mencapai kelenjar
limfe mesentrial, yang juga mengalami hipertropi. Selanjutnya kuman Salmonella
Typhi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus. Salmonella
Typhi bersarang di plaque peyeri, limpa hati, dan bagian-bagian lain
system reticuloendotelia.
Endotoksik
Salmonella Typhi menyebabkan
terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan tempat Salmonella Typhi berkembangbiak.
Sementara demam pada Typhus Abdominalis disebabkan karena Salmonella
Typhi dan endotoksik merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh
leukosit pada jaringan yang meradang. Kuman yang berkembangbiak juga dapat
mengakibatkan hipertropi hepatomegali sehingga menyebabkan nyeri
Gejala Klinis Thypus Abdominalis
Typhus
Abdominalis yang tidak
diobati seringkali merupakan penyakit berat yang berlangsung lama dan terjadi
selama 4 minggu atau lebih. Adapun manifestasi klinik yang bisa ditemukan pada
demam typhoid menurut. Nelson, (2001) dan Mansjoer (2000), antara lain:
1.
Demam
Demam biasanya berlangsung 3
minggu, bersifat febris remitten dan suhu tidak tinggi sekali. Selama
minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun
pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Suhu tubuh meningkat
dan dapat terjadi serangan kejang.
2.
Gangguan
Sistem Pencernaan
Mulut berbau tidak sedap, bibir
kering dan pecah-pecah. Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue). Ujung
dan tepinya kemerahan jarang disertai tremor. Pemeriksaan abdomen di temukan
keadaan perut kembung (meteorismus), hati dan limpa membesar di sertainyeri
perabaan. Biasanya sering terjadi konstipasi,kadang diare atau BAB tanpa
kelainan. Pasien juga akan mengalami mual, muntah, dan distensi abdomen, selain
itu biasanya juga dijumpai ikterik.
3.
Gangguan
Kesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun
walaupun tidak teraba demam yaitu apatis sampai somnolen. Jarang terjadi sopor,
koma atau gelisah (kecuali penyakit berat dan terlambat mendapatkan
pengobatan).
4.
Gejala lain
Disamping gejala-gejala tersebut
mungkin terdapat gejala lainnya. Pada punggung dan anggota gerak dapat
ditemukan roseola, yaitu bintik-bitik kemerahan karena emboli basil dalam
kapiler kulit, yang dapat ditemukan pada minggu pertama demam kadang-kadang di
temukan pula bradikardia dan epistaksis pada anak besar.
Komplikasi Thypus Abdominalis
Komplikasi Typhus
Abdominalis menurut Widodo (2006) dapat terjadi pada usus halus dan diluar
usus halus, antara lain:
1.
Komplikasi
pada Usus Halus
a.
Perdarahan
usus
Usus yang terinfeksi (terutama ileum
terminalis) dapat terbentuk tukak atau luka berbentuk lonjong dan memanjang
terhadap sumbu usus. Bila luka menembus lumen usus dan mengenai pembuluh darah
maka terjadi perdarahan. Selanjutnya bila tukak menembus dinding usus maka
perforasi dapat terjadi.
b.
Perforasi
usus
Terjadi pada sekitar 3% dari
penderita yang dirawat. Biasanya timbul pada minggu ketiga namun dapat pula
terjadi pada minggu pertama. Penderita Typhus Abdominalis dengan
perforasi mengeluh nyeri perut yang hebat terutama di daerah kuadran kanan
bawah yang kemudian menyebar ke seluruh perut dan disertai dengan tanda-tanda
ileus.
c.
Peritonitis
Biasanya menyertai perforasi tetapi
dapat terjadi tanpa perforasi usus. Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri
perut yang hebat,dinding abdomen tegang (defence musculair) dan nyeri
tekan.
2.
Komplikasi
diluar Usus Halus
a.
Komplikasi
kardiovaskular meliputi gagal sirkulasi perifer, miokarditis,tromboflebitis.
b.
Komplikasi
paru meliputi pneumonia, emphiema, pleuritis.
c.
Komplikasi hepatobilier
meliputi hepatitis, kolesistitis.
d.
Komplikasi
ginjal meliputi glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis.
e.
Komplikasi
tulang meliputi osteomielitis, periositis, spondiltis,arthritis.
f.
Komplikasi neuropsikiatrik
atau Typhoid toksik.
0 komentar