Wisuda adalah Awal dari Sebuah akhir

Wisuda bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal dari sebuah akhir. (Foto: dok. UNY)
JAKARTA - Lulus kuliah dan mengikuti wisuda tentu menyenangkan. Tetapi perlu diingat, fase ini bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal dari sebuah akhir. 

Hal ini disampaikan perwakilan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Laily Amin Fajariyah, dalam wisuda UNY periode Mei 2014. Menurut alumnus Pascasarjana UNY ini, setelah menyelesaikan masa studi, mahasiswa dihadapkan pada awal yang baru. Dia menyebut, realita yang ada di depan akan memberikan tantangan baru.
 
"Perjuangan ke depan menantang kita untuk bisa menyinergikan idealisme dengan realita di lapangan. Dan realita ini memerlukan kecerdasan dan keterampilan lebih untuk beradaptasi dengan lingkungan, serta peran kompetensi sosial dan interpersonal," ujar Laily, seperti dikutip dari laman UNY, Sabtu (31/5/2014). 

Pada wisuda kali ini, UNY mengukuhkan 1.400 lulusan. Mereka merupakan 
14 doktor, 146 master dan 1.003 sarjana Kependidikan, 185 sarjana Non-Kependidikan, dan 92 orang Diploma 3 Non-Kependidikan. Di antara para wisudawan/wisudawati, 382 merupakan peraih gelar cumlaude. 

Dr. Sri Yamtinah meraih predikat peraih nilai IPK tertinggi dari program doktoral. Sri mencatatkan IPK 3,82 di program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Kemudian, di jenjang S-2 ada Laily Amin Fajariyah, M.Pd., dengan IPK 3,99 pada program studi Linguistik Terapan. 

Peraih predikat IPK tertinggi gelar sarjana adalah Andi Mustofa, S.Pd. dari program studi Pendidikan Bahasa Perancis dengan IPK 3,95. Sedangkan Eni Yulilestasi, A.Md.Akt, yang meraih IPK 3,71, meraih predikat peraih IPK tertinggi dari program studi Akuntansi.

Pada kategori lulusan tercepat ada Dr. Edi Istiyono Fanani yang meraih gelar doktor dalam tiga tahun tujuh bulan. Edi lulus dari program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan dengan IPK 3,68. Di jenjang S-2 ada Hartini, M.Pd. yang meraih IPK 3,91. Dia lulus dari program studi Pendidikan Sains dalam satu tahun empat bulan.  

Lulusan tercepat di jenjang S-1 adalah Agus Aryadi, S.Pd dari program studi Pendidikan Teknik Otomotif. Agus lulus dengan IPK 3,48 dalam waktu tiga tahun enam bulan. Sedangkan di jenjang diploma ada Eni Yunilestari  A.Md.Akt. Dia lulus dengan IPK 3,71 dari program studi Akuntansi dalam waktu dua tahun tujuh  bulan.

Dr. Asbaruddin dengan IPK 3,64 menjadi lulusan termuda pada jenjang S3. Dia lulus dari program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pada usia 37 tahun tujuh bulan. Sednagkan Afif Khoirul Hidayat, M.Or. menjadi lulusan termuda di jenjang S-2. Pada usia 23 tahun empat bulan, Afif lulus dari program studi Ilmu Keolahragaan, dengan IPK 3,83. 

Sementara itu, Hestina Puteri Lestari, S.Pd. dengan IPK 3,56 menjadi sarjana termuda. Dia lulus dari program Pendidikan Administrasi Perkantoran, pada usia 20 tahun 10 bulan. Kemudian, Tiara Margi Lestari, A.Md.T., dengan IPK 3,24 merupakan lulusan termuda dari jenjang D3. Dalam usia 20 tahun dua bulan, Tiara lulus dari program studi Teknik Rias dan Kecantikan.

ref : okezone.com
Load disqus comments

0 komentar